Jumat, 16 Juli 2010

Enkripsi

|0 komentar


Di bidang kriptografi, enkripsi ialah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus. Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATM pada bank.

Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis jaringan komputer.

Ciphers

Sebuah cipher adalah sebuah algoritma untuk menampilkan enkripsi dan kebalikannya dekripsi, serangkaian langkah yang terdefinisi yang diikuti sebagai prosedur. Alternatif lain ialah encipherment. Informasi yang asli disebuh sebagai plaintext, dan bentuk yang sudah dienkripsi disebut sebagai chiphertext. Pesan chipertext berisi seluruh informasi dari pesan plaintext, tetapi tidak dalam format yang didapat dibaca manusia ataupun komputer tanpa menggunakan mekasnisme yang tepat untuk melakukan dekripsi.

Cipher pada biasanya memiliki parameter dari sebagian dari informasi utama, disebut sebagai kunci. Prosedur enkripsi sangat bervariasi tergantung pada kunci yang akan mengubah rincian dari operasi algoritma. Tanpa menggunakan kunci, chiper tidak dapat digunakan untuk dienkirpsi ataupun didekripsi.

Cipher versus code

Pada penggunaan non teknis, sebuah secret code merupakan hal yang sama dengan cipher. Berdasar pada diskusi secara teknis, bagaimanapun juga, code dan cipher dijelaskan dengan dua konsep. Code bekerja pada tingkat pemahaman, yaitu, kata atau frasa diubah menjadi sesuatu yang lain. Cipher, dilain pihak, bekerja pada tingkat yang lebih rendah, yaitu, pada tingkat masing-masing huruf, sekelompok huruf, pada skema yang modern, pada tiap-tiap bit. Beberapa sistem menggunakan baik code dan cipher dalam sistem yang sama, menggunakan superencipherment untuk meningkatkan keamanan.

Menurut sejarahnya, kriptografi dipisah menjadi dikotomi code dan cipher, dan penggunaan code memiliki terminologi sendiri, hal yang sama pun juga terjadi pada cipher: "encoding, codetext, decoding" dan lain sebagainya. Bagaimanapun juga, code memiliki berbagai macam cara untuk dikembalikan, termasuk kerapuhan terhadap kriptoanalisis dan kesulitan untuk mengatur daftar kode yang susah. Oleh karena itu, code tidak lagi digunakan pada kriptografi modern, dan cipher menjadi teknik yang lebih dominan.

Tipe-tipe cipher

ADa banyak sekali variasi pada tipe enkripsi yang berbeda. Algoritma yang digunakan pada awal sejarah kriptografi sudah sangat berbeda dengan metode modern, dan cipher modern dan diklasifikasikan berdasar pada bagaimana cipher tersebut beroperasi dan cipher tersebut menggunakan sebuah atau dua buah kunci.

Taksonomi dari cipher

Sejarah Cipher pena dan kertas pada waktu lampau sering disebut sebagai cipher klasik. Cipher klasik termasuk juga cipher pengganti dan cipher transposisi. Pada awal abad 20, mesin-mesin yang lebih mutakhir digunakan untuk kepentingan enkripsi, mesin rotor, merupkan skema awal yang lebih kompleks.

Metode enkripsi dibagi menjadi algoritma symmetric key dan algoritma asymmetric key. pada algoritma symmetric key (misalkan, DES dan AES), pengirim dan penerima harus memiliki kunci yang digunakan bersama dan dijaga kerahasiaanya. Pengirim menggunkan kunci ini untuk enkripsi dan penerima menggunakan kunci yang sama untuk dekripsi. Pada algoritma asymmetric key (misalkan, RSA), terdapat dua kunci terpisah, sebuah public key diterbitkan dan membolehkan siapapun pengirimnya untuk melakukan enkripsi, sedangkan sebuah private key dijaga kerahasiannya oleh penerima dan digunakan untuk melakukan dekripsi.

Cipher symmetric key dapat dibedakan dalam dua tipe, tergantung pada bagaimana cipher tersebut bekerja pada blok simbol pada ukuran yang tetap (block ciphers), atau pada aliran simbol terus-menerus (stream ciphers).

802.16 : Standar Wireless Networking

|0 komentar

IEEE 802.16 adalah draft untuk standarisasi untuk network acces control berbasis port, yang menyediakan akses ke jaringan cable-less atau yang lebih familiar dengan nama wireless networks. Standarisasi ini dilakukan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) yang merupakan badan yang menentukan draft spesifikasi standar untuk berbagai peralatan teknologi. Teknologi wireless memungkinkan penggunaan akses yang luas dan akses jarak jauh antar device (peralatan komunikasi) untuk saling melakukan komunikasi atau pertukaran informasi darimana saja dan kemana saja. Jaringan wireless mengurangi atau menghilangkan pengeluaran biaya yang mahal dalam investasi pemasangan kabel dan menyediakan fungsi backup untuk wire networks (jaringan dengan memakai kabel.

Penetapan Standarisasi

Untuk menjamin bahwa jaringan wireless dan device yang compatible, cost-effective, interoperabilitas, keamanan dan meningkatkan pemakaian yang luas dalam pemanfaatan teknologi wireless, beberapa organisasi bekerja dalam mengembangkan standar untuk komunikasi wireless, seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers ( IEEE ), Internet Engineering Task Force ( IETF ), Wireless Ethernet Compatibility Alliance ( WECA ), dan International Telecommunication Union ( ITU ) berpartisipasi dalam sebagian besar usaha standarisasi. Misalnya, group kerja IEEE mendefinisikan bagaimana informasi ditransmisikan dari sebuah device ke device (baik menggunakan gelombang radio atau infrared) serta bagaimana dan kapan sebuah media transmisi harus digunakan dalam membangun komunikasi Dalam pengembangan standar jaringan. wireless, organisasi seperti IEEE menyediakan pengalamatan manajemen daya, bandwidth, security, dan informasi yang khusus untuk jaringan wireless.

Tentang Wireless Network

Teknologi jaringan wireless tersusun dari global voice dan data networks, yang memungkinkan user untuk membangun koneksi wireless antar lintas jarak jauh, baik menggunakan teknologi infrared atau frekuensi radio yang lebih optimal daripada koneksi wireless jarak dekat. Devices yang biasanya digunakan untuk jaringan wireless termasuk komputer portable, komputer desktop, komputer genggam, personal digital assistants (PDA), telepon selular, komputer pen-based, dan pagers. Teknologi wireless melayani banyak tujuan praktis. Misalnya, pengguna mobile dapat menggunakan telepon selularnya untuk mengakses e-mail. Para pelancong dapat menggunakan komputer portablenya untuk melakukan koneksi dengan internet melalui base station yang terpasang di bandara, stasiun kereta api, dan ruang publik lainnya. Di rumah, user dapat mengkoneksikan suatu device pada komputernya untuk melakukan sinkronisasi data dan transfer file.

Berbagai macam Jaringan Wireless

Sama halnya dengan jaringan kabel (wired), jaringan wireless dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe berdasarkan jarak dimana antar data ditransmisikanan.

Pengklasifikasian ini antara lain :

Wireless wide area networks (WWAN)

Teknologi wireless wide area networks (WWAN) memungkinkan user untuk membangun koneksi wireless diatas jaringan remote public atau private. Jenis koneksi ini dapat mengcoverage area geografis yang luas seperti antar-kota atau antar-negara. melalui penggunaan berbagai lokasi dengan multiple antenna atau sistem satelit yang dikelola oleh wireless service providers. Penggunaan jaringan jenis ini telah ditinggalkan, sekarang, teknologi WWAN lebih dikenal sebagai sistem second-generation (2G). Kunci sistem 2G termasuk Global System untuk Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD), dan Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha telah dilakukan dalam transisi dari 2G networks, yang beberapa kemampuannya roamingnya dibatasi dan tidak compatible satu sama lain untuk melakukan koneksi ke teknologi third-generation (3G) yang dapat mengikuti standar global dan penyediaan kemampuan worldwide roaming. Organisasi bernama ITU adalah salah satu yang secara aktif melakukan pengembangan standard global untuk 3G.

Wireless metropolitan area networks (WMAN)

Teknologi wireless metropolitan area network (WMAN) memungkinkan user untuk membangun koneksi wireless antara beberapa lokasi dalam sebuah area kota metropolitan ( misalnya, antara beberapa bangunan kantor dalam sebuah kota atau dalam sebuah universitas ), tanpa mengeluarkan biaya yang mahal dalam membangun jaringan kabel fiber atau tembaga dan penyewaan saluran komunikasi ( leased-lines ). Sebagai tambahan, WMAN dapat melayani backups untuk jaringan wired, yang disebabkan jaringan wired leased lined utama tidak tersedia. WMAN menggunakan baik gelombang radio ataupun gelombang infrared untuk melakukan transmisi. Sekarang ini, akses jaringan wireless secara Broadband, yang menyediakan koneksi dengan akses kecepatan tinggi ke Internet, permintaanya meningkat. Walaupun menggunakan teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS), telah digunakan, group kerja IEEE 802.16 untuk standar akses wireless broadband wireless masih dikembangkan.

Wireless local area networks (WLAN)

Teknologi wireless local area network (WLAN) memungkinkan user untuk membangun koneksi wireless dalam sebuah lokal ( misalnya, dalam sebuah corporate atau bangunan kampus, atau di sebuah ruang publik, seperti di bandara, stasiun, sekolah dll. ). WLAN dapat digunakan dalam sebuah kantor atau ruang lannya dimana pemasangan kabel secara luas menjadi penghalang, atau untuk penambahan LAN yang telah ada jadi user dapat bekerja pada lokasi yang berbeda dalam satu gedung pada satu waktu. WLAN dapat beroperasi dalam dua cara yang berbeda. Dalam infrastruktur WLAN, base-station jaringan wireless (device dengan radio network cards atau external modems) terkoneksi ke wireless access points ( AP ) yang berfungsi sebagai bridge antara station dan jaringan backbone yang telah ada. Pada peer-to-peer (ad hoc) WLAN, beberapa user dalam area yang terbatas, seperti ruang pertemuan, dapat membentuk jaringan sementara tanpa menggunakan sebuah, jika tidak memerlukan akses ke resource jaringan.

Pada tahun 1997, IEEE mengeluarkan standar 802.16 untuk WLAN, yang menspesifikasikan data transfer rate dari 1-2 megabits per second (Mbps). Pada 802.16b, yang menjadi standar dominan, data ditransfer pada maximum rate 11 Mbps diatas sebuah band frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar terbaru 802.16a, yang transfer data transfer pada maximum rate 54 Mbps diatas band frekuensi 5 GHz.

Wireless Fidelity ( Wi-Fi )

Wi-Fi (wireless fidelity) adalah istilah untuk jenis khusus dari dari WLAN yang menggunakan spesifikasi family 802.16. Istilah Wi-Fi diperkenalkan oleh suatu organisasi yang bernama WI-Fi Alliance, yang melakukan test untuk sertifikasi produk interoperability. Suatu produk yang melewati test Aliances diberi label “Wi-Fi certified” ( a registered trademark ).

Wi-Fi telah menerima beberapa pengakuan dalam banyak operasional bisnis, agensi, sekolah, dan rumah sebagai alternatif wired LAN. Banyak bandara, hotel, dan fasilitas fast-food menyediakan akses public ke jaringan Wi-Fi. Lokasi seperti ini yang disebut hotspots. Beberapa diantaranya menyediakan akses gratis. Kumpulan dari hot spots dan network access points yang terhubung disebut hotzone. Untuk user yang memakai komputer portable yang dilengkapi wireless, hotspot adalah node wireless LAN (local area network) yang menyediakan koneksi internet dan akses virtual private network (VPN) diakses dari lokasi yang tersedia.

Standar WiFi

Sebenarnya, sertifikasi Wi-Fi hanya diaplikasikan untuk produk yang menggunakan standar 802.16. Sekarang, Wi-Fi dapat digunakan untuk produk yang menggunakan salah satu standar 802.16 sebagai bagian dari standar untuk family 802.16.

Berikut adalah perbandingan dari standar family 802.16 :

Wireless Standar

802.16b

802.16a

802.16g

Wireless personal area networks (WPANs)

Teknologi WPAN memungkinkan user membangun komunikasi wireless untuk devices ( seperti PDA, telepon selular, atau laptop ) yang menggunakan personal operating space (POS). POS adalah ruangan yang ditempati oleh seorang user, dalam jarak / radius 10 meters. Sekarang ini, dua kunci teknologi WPAN adalah Bluetooth and sinar infrared. Bluetooth adalah pengganti teknologi kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai jarak 30 kaki. Data Bluetooth dapat ditransfer melewati tembok, saku, dan koper. Pengembangan teknologi Bluetooth dikontrol oleh Bluetooth Special Interest Group ( SIG ), yang mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada 1999. Sebagai alternatif, untuk mengkoneksikan device pada rentang area yang sangat kecil (kurang dari 1 meter) , user dapat menggunakan infrared link.

Untuk menstandarisasikan pengembangan WPAN, IEEE telah membangun group kerja 802.15 untuk WPAN. Group kerja ini bertugas membangun standar WPAN, berdasarkan pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari draft standar ini adalah untuk menciptakan complexity yang rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability, dan coexistence dengan jaringan 802.16.

802.16 Authentication

Network acces control berbasis port menggunakan karakteristik fisik dari switched infrastruktur local area network (LAN) untuk otentikasi peralatan yang terpasang pada LAN port dan untuk mencegah akses ke port yang menyebabkan proses otentikasi mengalami kegagalan.

Selama proses interaksi tersebut, sebuah LAN port menggunakan satu dari dua aturan:: authenticator atau supplicant. Dalam aturan authenticator, LAN port melakukan authentication sebelum ia mengijinkan user mengakses sebuah services yang dapat diakses melalui port tersebut. Sedang pada aturan supplicant, sebuah LAN port meminta akses ke sebuah services yang dapat diakses melalui port authenticator. Terdapat sebuah authentication server, yang berfungsi untuk merespon request supplicant, yang ditandai ketika supplicant terotorisasi untuk mengakses authenticator services.

Authenticator port-based network access control mendefinisikan dua logical access points pada LAN, melalui sebuah physical LAN port. Logical access point yang pertama, uncontrolled port, memungkinkan pertukaran data antara authenticator dan komputer lain pada LAN. Logical access point yang kedua, controlled port, memungkinkan pertukaran data antara user authenticated LAN dan authenticator.

IEEE 802.16 menggunakan protokol security standar, seperti RADIUS, yang melayani proses terpusat identifikasi user, otentikasi, management key dinamics, and accounting.

Macam Infrastuktur Jaringan Wireless

Beberapa jenis infrastuktur yang dapat diterapkan untuk membangun sebuah jaringan wireless antara lain :

Access point (infrastructure)

Pada jaringan access point wireless, wireless station (beberapa device dengan radio network cards, seperti komputer portable atau personal digital assistant) terhubung ke sebuah wireless access points. Fungsi access points sebagai bridges (jembatan) antara wireless stations dan sistem distribusi jaringan yang tersedia (network backbone). Ketika berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, dan ketika sinyak sebuah wireless access point melemah, atau access point menjadi sibuk, dapat dialihkan ke access point baru yang lain.

Misalnya, pada saat bekerja dengan perusahaan besar, wireless device dapat terhubung ke beberapa ke beberapa access points yang berbeda saat berpindah dari satu lantai dari sebuah gedung atau beberapa gedung.

Computer-to-computer (ad hoc)

Pada jaringan wireless komputer-ke-komputer, wireless stations terhubung satu sama lain secara langsung, daripada melalui wireless access points. Misalnya, ketika meeting dengan co-workers, dan tidak perlu medapatkan akses ke network resources, wireless device dapat terhubung ke wireless devices dari co-workers.

Any available network (access point preferred)

Pada sebuah access point yang berada pada suatu jaringan wireless, koneksi pada sebuah access point pada jaringan lain dicoba pada suatu wireless network yang tersedia. Jika koneksi ke access point tidak memungkinkan, maka dilakukan koneksi computer-to-computer. Misalnya, jika menggunakan laptop pada saat kerja pada sebuah access point jaringan wireless, kemudian membawa laptop kembali ke rumah untuk digunakan pada sebuah jaringan computer-to-computer home, secara otomatis konfigurasi jaringan wireless akan mengubah setting jaringan sesuai kebutuhan, sehingga dapat langsung dikoneksikan dengan jaringan di rumah.

802.16 security

Pemilihan keamanan untuk 802.16 termasuk authentication services dan encryption services berbasis pada algoritma Wired Equivalent Privacy (WEP). WEP adalah kumpulan security services yang digunakan untuk melindungi jaringan 802.16 dari akses yang tidak ter-authorized, seperti eavesdropping (pengambilan informasi trafik jaringan wireless ). Dengan otomatisasi konfigurasi jaringan wireless, dapat disimpulkan bahwa network key dapat digunakan untuk authentication jaringan. Dpat juga dikatakan bahwa network key bias ddigunakan untuk enkripsi data yang ditransmisikan diatas jaringan. Ketika data enkripsi tersedia, kunci rahasia shared encryption keys digenerate dan digunakan oleh source station dan destination station untuk menambah bits frame, and used by the source station and the destination station to alter frame bits.

Open System and Shared Key authentication

802.16 mendukung 2 jenis services authentication jaringan: Open System dan Shared Key. Pada Open System authentication, wireless station manapun dapat meminta authentication. Sebuah station yang butuh di authenticate dengan wireless station lainnya yang mengirim frame pengelolaan authentication yang berisi identitas station pengirim. Station penerima kemudian mengirim kembali sebuah frame yang mengidentifikasikan apakah identitas tersebut dikenali oleh station penerima. Pada Shared Key authentication, setiap wireless station diasumsikan telah menerima sebuah key shared rahasia diatas channel aman yang independent dari 802.16 channel wireless communications. Untuk menggunakan authentication Shared Key, seseorang harus memiliki sebuah key network.

Network keys

Ketika menggunakan fasilitas WEP, dapat dikatakan bahwa sebuah network key bisa digunakan untuk encryption. Sebuah network key dapat disediakan secara otomatis (misalnya, sudah tersedia pada wireless network adapter), atau dengan mengetik sendiri key. Dengan menulis sendiri key-nya, dapat dibuat panjang key-nya (40 bits atau 104 bits), key format (ASCII characters atau hexadecimal digits), dan key index (lokasi dimana key disimpan). Semakin panjang key, semakin aman key-nya. Setiap kali panjang karakter bertambah satu bit, jumlah kemungkinan key bertambah 2 kali lipat.

Standarisasi Wireless LAN

|0 komentar

Sebelum Masuk intinya, kita perlu juga tu mengenal standar Wireless LAN yang beredar di permukaan (cie..kaya orang baru lahir aja tu!!!), cukup deh intermezonya…..

Beberap standar yang dikenal dan diterapkan pada produk-produk Wireless LAN saat ini adalah 802.11a, 802.11b, dan 802.11g. bingung yach, tenang nanti dijelasin ko’ dari mana asal angka tu makax tetap baca sampai abis….

Dalam sejarah dan perkembanganya, standarisasi Wireless LAN dimulai dengan standar 802.11. standar ini dicetuskan tahun 1997 oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Kecepatan transfer data pada standar 802.11 adalah sekitar 2 Mbps.

Selanjutnya pada tahun 1999 muncul standar baru untuk teknologi ini, yakni 802.11a dan 802.11b.

Perbedaan antara standar 802.11a dan 802.11b terletak pada frekuensi radio tempat standar ini bekerja dan pada kecepatan transfer datanya.

802.11a bekerja pada frekuensi radio 5,15 dan 5,875 GHz. Kecepatan transfer data pada 802.11a mencapai 5a Mbps. Namun standar ini tidak terlalu menggembirakan coz sedikitnya produk yang mengadopsi teknologi dengan standar ini.

Berbeda dengan standar 802.11a, standar 802.11b justru lebih banyak dipakai. 802.11b bekerja pada frekuensi radio 2,4 GHz, namun sayangnya kecepatan transfer data pada 802.11b hanya 11 Mbps. Jauh di bawah standar 802.11a.

Nah!!!! Pada tahun 2003 muncul lagi standar baru yang menggabungkan kemampuan 802.11a dan 802.11b. Standar ini diberi nama 802.11g. 802.11g bekerja pada frekuensi radio yang sama dengan 802.11b dan kecepatan transfer datanya mencapai 54 Mbps, sama dengan kecepatan standar 802.11a. Sampai saat ini standar 802.11b dan 802.11g merupakan standar yang paling banyak digunakan. Hamper semuanya produk Wireless LAN menggunakan kedua standar ini. Bahkan 802.11g digunakan sebagai standar pada notebook.

Biar jelas liat deh table berikut, perbedaan dari masing-masing standar:

Standar

802.11b

802.11g

802.11a

Kompatibilitas

IEEE 802.11b

IEEE 802.11b dan 802.11g

IEEE 802.11a

Jumlah Chanel

3 non-overlapping

3 non-overlapping

8 non-overlapping

Jangkauan Dalam Ruangan

30 m @11 Mbps; 91 m @1 Mbps

30 m @54 Mbps; 91 m @1 Mbps

12 m @54 Mbps; 91 m @6Mbps

Data rates

11, 5.5, 2 dan 1 Mpbs

54, 48, 36, 24, 18, 12, 9, dan 6 Mbps

54, 48, 36, 24, 18, 12, 8, dan 6 Mbps

Modulasi & frekuensi

Direct Sequence Spread, 2.4 GHz

Orthogonal Frequency Division Multiplexing, 2.4 GHz

Orthogonal Frequency Division Multiplexing, 5 GHz

Pada table diatas terlihat perangkat dengan standar 802.11g memiliki kompabilitas dengan perangkat 802.11b, artinya kedua perangkat yang menggunakan standar yang berbeda dapat saling berhubungan. Namun, kompabilitas tersebut memiliki kompensasi perangkat dengan standar 802.11b yang bekerja pada jaringan 802.11g akan memperlambat kerja jaringan 802.11g secara keseluruhan.

Access Point Terbaru Keluaran ASUS

|0 komentar
Taipei, Taiwan; 3 November 2006 – ASUSTeK Computer Inc. (ASUS), penyedia solusi nirkabel terdepan, pada hari ini memperkenalkan WL-320gE dan WL-320gP wireless access points (APs), yang memberikan jangkauan hingga 850m pada daerah terbuka. ASUS APs dapat juga bertindak selaku client, bridge, repeater dan gateway untuk menawarkan solusi nirkabel serbaguna pada berbagai daerah WLAN yang berbeda.

Sensitivitas penerimaan dan daerah jangkauan
Dengan high-power amplifier terintegrasi dengan kekuatan transmisi rata-rata 20dBm dan antena yang bisa menjangkau 5dBi, WL-320gE dan WL-320gP memberikan kualitas signal yang luar biasa dan daerah jangkauan hingga 850 meter di daerah terbuka. WL-320gE dan WL-320gP sangat efektif pada mode AP dengan kualitas signal dan daerah jangkauan yang memegang peranan penting.

Image


Solusi Jaringan Perusahaan
WL-320gE dan WL-320gP mendukung kebutuhan jaringan perusahaan kebanyakan, termasuk SNMP, Multiple SSID dan VLAN. Standar SNMP (v3) memungkinkan administrator sistem untuk mengatur banyak access point dari lokasi yang jauh. Multiple SSID dan VLAN menawarkan solusi efektif utnuk memisahkan lingkungan fisik menjadi daerah jaringan virtual dengan berbagai tingkat keamanan yang berbeda untuk kebutuhan aplikasi yang berbeda pula. WL-320gP menggunakan tenaga dari Ethernet (sesuai dengan 802.3af) utnuk menghilangkan kerumitan mencari sumber tenaga.

Image

Solusi Nirkabel 5-in-1
ASUS APs berfungsi sebagai repeater, bridge, client dan gateway.
Mode Repeater: Mengulangi signal dari access point sumber untuk mereka yang ingin meningkatkan daerah jangkauan signal di lingkungan luas.
Mode Bridge: Menghubungkan hingga 4 WLAN untuk memungkinkan instalasi jaringan untuk memetakan banyak aplikasi.
Mode Client: Membuat perangkat menjadi tanpa kabel, termasuk notebook, PC dan mesin permaianan melalui koneksi kabel RJ-45.
Mode Gateway: Mendukung DHCP, NAT, PPPoE, PPTP dan firewall utnuk memberikan solusi gateway yang hebat dan fleksibel